Senin, 20 September 2010

Kenari Lokal VS Kenari Import,siapa yang menang ?

Perlahan tapi pasti kenari lokal menjadi kurang populer dan ditinggalkan. Hal ini mungkin saja karena penggemar kenari ingin mencoba sesuatu hal yang baru dengan burung kenari jenis import. Jika ini terus berlangsung maka bisa jadi harga pasaran kenari lokal akan sangat anjlok, namun kekhawatiran yang paling utama adalah tidak lestarinya lagi jenis kenari lokal ini alias punah di Indonesia. Dengan maraknya kenari silangan import seperti F1 yorkshire dan yang lainnya maka juga secara tidak langsung berdampak pada pergeseran pasar kenari secara nasional.
Untung saja lomba burung berkicau di kelas kenari sekarang ini masih banyak peserta yang menampilkan burung kenari lokal sebagai gacoannya. Hal positif lainnya adalah event lomba kenari juga masih menyisakan kelas kenari lokal dan reguler, contohnya saja seperti lomba kenari yang diadakan oleh Papburi.

Untuk hal itu maka sebaiknya para penggemar burung berkicau khususnya kenari bersama-sama mampu memilih dan memilah serta tidak mengecap satu jenis kenari lebih unggul daripada jenis lainnya. Kesukaan itu adalah hal yang subjektif namun ilmu pengetahuan itu adalah hal yang objektif.

Ayo kepada para panitia yang biasa mengadakan even lomba burung di seluruh indonesia,agar lebih di galakkan lagi lomba untuk kelas burung kenari lokal,agar burung jenis ini bisa lebih bergengsi,sehingga harganya bisa sedikit terdongkrak,pasti para peternak bisa lebih bersemangat lagi dalam meningkatkan mutu dan kualitas dari hasil tangkarannya.

memang benar.dari segi harga kenari lokal saat ini sangat berbeda jauh dengan harga jenis kenari import seperti Yorkshire yang harganya hampir sama dengan harga Burung Cucak Rawa,yakni hampir 4 jutaan (mohon maaf kalau salah).itupun entah bunyi entah enggak,yang penting hidup dan tampak sehat.atau hasil silangan dari yorkshire dan jenis kenari lainnya,yakni F1,F2,F3 dst,harga anakannya umur 2-4 bln berkisar dari 600rb sampai 2 juta'an.bandingkan dengan harga kenari lokal yang sudah mampu bernyanyi dengan merdu sekitar 150-350rb.lha,ini bagaikan dusun dan metropolitan kan ? namun dari segi kualitas variasi lagu dan volume suaranya,saya rasa hal tersebut tergantung selera masing-masing,50-50 lah.hehehee...,akan tetapi kenari lokal menang telak dari segi daya tahan tubuh terhadap cuaca di indonesia.istilah di malang adalah lebih Tahan Banting.di jemur dari pagi sampai sore,burung kenari lokal tidak akan apa-apa asalkan di dalam sangkar masih ada air minum.sementara kenari Yorkshire,di jemur lebih dari setengah jam saja,sudah menampakkan tanda-tanda kurang sehat.dan gampang sekali jatuh sakit.lha kalo burung import seharga 4 juta sakit,sudah pasti pemiliknya stres.pontang-panting cari informasi obat yang tepat.walaaahhh,ternyata hukum bisnis juga berlaku di dunia kenari,Hight Profit Hight Risk.semakin tinggi untung,resiko rugi juga tinggi.nah,semua tergantung anda dalam menyikapinya.

Kamis, 09 September 2010

Kenari Lokal Atau Kenari Malang 1

Kenari lokal,atau oleh para penggemar kenari luar kota khususnya jakarta di sebut juga sebagai kenari malangan,merupakan burung kenari yang memiliki postur tubuh kecil memanjang,dengan aneka warna.di sebut sebagai kenari malang,karena sentra peternakan terbesar burung kenari jenis ini berada di area kota dan Kabupaten Malang jawatimur,yang kemudian menyebar keberbagai kota di jawa,kalimantan dan bali,dan sekarang banyak di jumpai di pasar-pasar burung hampir seluruh daerah di indonesia.

Berdasarkan sejarah,kenari lokal Malang ini berasal dari jenis kenari taiwan yang di kenal bertubuh kecil dan memiliki volume suara yang keras,yang kemudian di kawin silang dengan kenari jenis holland dengan variasi suaranya yang merdu.


Pada awal-awal kenari lokal ini booming,seingat saya sekitar tahun 1990an,saat itu saya baru kelas 1 SMP,harga kenari lokal sangat tinggi.hampir sama dengan harga kenari F2 sekarang.namun seiring dengan semakin banyaknya peternak,stock untuk kenari malangpun membludak,akhirnya berlakulah hukum pasar,stok melimpah hargapun murah.dan untuk mendongkrak kembali harga Kenari lokal,maka banyak dari peternak di malang berusaha menciptakan warna yang berbeda dari yang sudah ada.saya ingat sewaktu baru muncul kenari warna abu-abu atau di malang disebut kenari "STARBLUE".
harga anakan usia 1 bln kenari warna ini termasuk tinggi hingga 600 sampai 750rb.kemudian menyusul warna sunkist jeruk,orange atau wortel,silver,dan putih.
karena itulah sampai sekarang,di malang harga burung kenari lokal ini berbeda-beda berdasarkan warnanya.berbeda dengan Solo atau Jogja,yang lebih menilik kepada postur tubuh.sehingga warna apapun tidak masalah.di malang sendiri kenari dengan warna hijau adalah jenis kenari yang paling murah harganya,anakannya di hargai oleh tengkulak (khusus tengkulak dan sepak terjangnya akan saya ulas pada tulisan saya yang lain) sebesar 25 ribu rupiah.sedangkan warna kuning 35-45 ribu rupiah.putih 60-65 ribu rupiah.namun jika sudah berada di pasar burung,harga sudah berbeda jauh. (bersambung)

Sabtu, 04 September 2010

Robin dan Roban : burung pertama yang ada di rumah

(Si Robin Lagi Beraksi)

Masih ingat dulu sewaktu pertama kali memelihara burung hanya satu ekor kenari kuning saja,yang kemudian saya kasih nama Robin.tujuan memelihara Robin saat itu adalah sebagai pengganti alarm untuk bangun pagi.lha dasar pemiliknya saja yang teguh dengan tradisi bangun siang harinya,maka si Robin yang cuma sendirian itu yang di salahkan karena suaranya kurang keras,hehehe....maka biar bisa keras dan lebih rame, perlu di carikan teman buat Robin.selang 1 minggu kemudian,akhirnya ketemu juga Kenari Warna Isabel untuk teman si Robin di rumah,yang kemudian saya beri nama si Roban.suaranya yang melengking dan seperti dobel benar-benar terasa keras di telinga."waahh..,kali ini pasti bisa bangun pagi..".

(Si Roban Teman Si Robin)

Ciiicicuitttt....,trrrrttttt,,,cieet...cieett ....,robin dan roban saling bersahutan di ruang depan.suaranya terasa nyaring sekali di telinga sehingga terpaksa harus membuka mata,"walaaahh....,masih jam 5 pagi?! nanti lah setengah jam lagi." matapun kembali terpejam tanpa menghiraukan suara roban dan robin.mungkin karena tidak di hiraukan,suara mereka semakin lama semakin kecil dan lama kelamaan hilang." mereka yang lelah bersuara atau saya yang telah kembali terlelap ya ? halahhh... yang jelas mata saya kembali terbuka saat jam di angka 9.30 pagi...,lha kalau begitu siapa yang salah ? Roban dan Robin yang kurang keras atau Orangnya yang bandel ? hehehe.....